Kamis, 25 November 2010

Tuli Mendadak


Tuli mendadak
        I.         How to diagnose
a)      Anamnesis
  • ·         Tuli unilateral/bilateral
  • ·         Tinitus
  • ·         Vertigo
  • ·         Infeksi virus:varisella,variolla
  • ·         Usia 50-60 ke atas
b)      Pemeriksaan fisik
Tidak ada kelainan telinga
    c)       Pemeriksaan lab
    ·         Pemeriksaan serologis terhadap pasien dengan ketulian sensorineural idiopatik menunjukkan adanya peningkatan titer antibody terhadap sejumlah virus: pada kasus-kasus penyakit MUMPS, measles, rubella, dan influenza yang disebabkan oleh infeksi adenovirus dan sitomegalovirus (CMV)
    d)      Pemeriksaan penunjang
    ·         Audiologi :
    o   Suatu pemeriksaan audiologi yang termasuk didalamnya adalah pemeriksaan PTA, audiometrik tutur, refleks akustikus. Sheely mengklasifikasikan pasien kedalam 4 kelompok berdasarkan pemeriksaan audiometrik yaitu ketulian tipe mendatar (41%), tuli pada tonus tinggi (29%), tuli pada tonus rendah (17%) dan tuli total (13%). Sebagaimana disebutkan diatas, kerjasama untuk menentukan penyakit retrokokhlearis dibutuhkan beberapa pasien yang mengalami ketulian asimetris yang progresif. Selanjutnya ABR dibutuhkan oleh beberapa pasien yang belum pulih sempurna atau mengalami ketulian berulang, mencegah agar ketulian tidak menjadi parah. Pada kasus seperti ini, sebaiknya digunakan pemeriksaan MRI. Audiometrik juga dapat menunjukkan adanya pseudohipoksis.
    ·         Tes Penala : Rinne positif, weber lateralisasi ketelinga yang sehat, schwabach memendek. Kesan : tuili sensorineural.
    ·         Audiometrik nada murni : Tuli sensorineural ringan sampai berat
    ·         Tes SISI (short increment sensitivity index dari 70%)
    o   Skor : 100% atau kurang
    o   Kesan : dapat ditemukan recruitment (1,5)
    ·         Audiometrik tutur (speech audiometri)
    o   SDS (speech audiometry)
    o   Kurang dari 100%
    o   Kesan : Tuli sensorineural (1,5)
    ·         Audiometrik Impedans :
    o   Timpanogram tipe A (normal) refleks stapedius ipsilateral negatif atau positif , sedangkan kontralateral positif, kesan : tuli sensorineural koklea.
    ·         Tes Keseimbangan ENG ( electro nystagmography):
    o   Mungkin terdapat paresis kanal. Penderita perlu konsul dibagian hematologi Penyakit Dalam dan Bagian Kardiologi untuk mengetahui adanya kelainan darah dan hal-hal yang mengakibatkan penyumbatan pembuluh darah. Bilamana terdapat ketidaknormalan pada ENG yang bermakna dalam prognosis, maka perlu dilakukan penilaian ENG selama fase penyakit berlangsung. Disfungsi vestibuler biasanya timbul setelah pasien dalam keadaan stabil, pada keadaan ini diperlukan adanya penilaian ENG.
    ·         Pemeriksaan Gambar/foto :
    ·         CT-Scan yang mempunyai resolusi tinggi dilakukan apabila terdapat malformasi kongenital dari tulang temporal. Standar penggunaan saat ini yang dipakai adalah MRI. Apabila MRI dapat menunjukkan ketulian mendadak sebagai akibat suatu proses inflamasi (berhubung dengan labirin), maka penggunaan secara rutin akan memerlukan biaya yang besar

    ·         Pemeriksaan histopatologi tulang temporal pasien yan mengalami ketulian mendadak menunjukkan adanya atrofi organ corti, atrofi stria vaskularis dan membran tektorial serta hilangnya sel rambut dan sel penyokong dari koklea.
          II.            Dd
    ·         Meniere
    ·         presbikusis
        III.           Working diagnosis
    a)     - Definisi
    Tuli mendadak (sudden deafness) ialah tuli yang terjadi secara tiba-tiba,dimana kehilangan pendengaran 30 dB atau lebih pada 3 frekuensi audiometrik yang berdekatan dan telah berlangsung selama kurang dari 3 hari.
    b)      -Etiologi
    tuli mendadak dapat disebabkan oleh berbagai hal, atara lain adalah virus, vaskuler, ruptur membran intrakoklea dan penyakit immune-mediated pada telinga dalam.
    c)      - Epidemiologi
    insiden tertinggi antara usia 50-60 tahun. Sedangkan insiden terendah antara usia 20-30 tahun. 2 % dari pasien ketulian mendadak tersebut sifatnya bilateral da insidennya sama antara pria dan wanita.
    d)      Faktor resiko
    ·         Infeksi virus
    ·         Usia tua
    ·         iduopatk
    e)      -Manisfetasi klinis
    • ·         Tuli unilateral/bilateral,mendadak atau menahun,sementara atau muncul kadang2
    • ·         Tinitus
    • ·         Vertigo
    •  




    f)       Patofisiologi
    i.Etiologi vaskuler

    Pembuluh darah koklea merupakan ujung arteri (end artery), sehingga bila terjadi gangguan pada pembuluh darah ini koklea sangat mudah mengalami kerusakan, Pada kasus emboli, trombosis, vasospasme, dan hiperkoagulasi atau viskositas yang meningkat.terjadi iskemia yang berakibat degenerasi luas pada sel-sel ganglion stria vaskularis dan ligament spiralis. Kemudian diikuti oleh pembentukan jaringan ikat dan penulangan.

    ii.Ruptur membran labirin

    Ruptur membran labirin berpotensial menyebabkan kehilangan pendengaran sensorineural yang tiba-tiba, membran basalis dan membran reissner merupakan selaput tipis yang membatasi endolimfe dan perilimfe. Ruptur salah satu dari membran atau keduanya dapat menyebabkan ketulian mendadak.

    iii.Penyakit autoimun pada telinga dalam

    Ketulian sensorineural yang disebabkan oleh proses autoimun telinga dalam masih belum jelas, tapi aktivitas imunologik koklea menunjukkan fakta yang tinggi.
    patofisiologi tuli mendadak
            I.            Manajemen
    ·        Farmakologi
    -vasodilator yang cukup kuat misalnya complamin injeksi :

    3 x 12000 mg/4 ampul selama 3 hari

    3 x 900 mg 3 hari

    3 x 600 mg 3 hari

    3 x 300 mg 3 hari

    disertai vasodilator oral complamin 3X 2 tablet tiap hari. Perlu dipertimbangkan vasodilator lain karena complamin sudah mulai kurang diproduksi

    -kortikosteroid merupakan obat anti inflamasi yang digunakan untuk mengobati ketulian sensorineural mendadak idiopatik.

    -prednisone 4 x 10 mg tapering off tiap tiga hari, hati2 pd penderita DM.

    -obat anti virus : asiklovir dan amantadin pengobatan pada etiologi virus
    ·        Nonfarmakologi
    hiperbarik Oksigen. Terapi hiperbarik oksigen menggunakan 100% oksigen dengan tekanan 250 kPA selama 60 menit dalam ruangan tertutup.

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar