Senin, 22 November 2010

Meniere


I.            How to diagnose
Trias meniere:vertigo,tinnitus(anamnesis),tuli sensorineural(pemeriksaan fisik)
a)      Anamnesis

§  Pusing
ü  Apakah pusing dipengaruhi posisi kepala?
ü  Bagaimana frekuensi dan lamanya serangan?
ü  Apakah pusing terjadi terus menerus atau episodic?
ü  Bagaimanakah sakitnya?apakah berdenyut?
ü  Bagian kepala yg manakah sakit?
ü  Apa disertai perasaan berputar atau kehilangan keseimbangan?
ü  Apakah disertai gangguan kesadaran atau merasa akan pingsan?
ü  Apakah disertai gangguan penglihatan (kabur, penglihatan ganda, skotoma dll)?
§  Tinnitus:
ü  Lama serangan tinnitus,
a.       bila berlangsung dalam waktu 1 menit, biasanya akan hilang sendiri, hal ini bukan merupakan keadaan patologik.
b.      bila berlangsung dalam waktu 5 menit, merupakan keadaan patologik. Terlebih jika disertai gangguan pendengaran lainnya (tinnitus subjektif unilateral), perlu dicurigai kemungkinan tumor neuroma akustik atau trauma kepala.
ü  Kualitas tinnitus, harus jelas apakah tinnitus yang didengar itu bernada rendah atau tinggi.
a.       Bila tinnitus bernada tinggi biasanya kelainannya pada daerah basal koklea, saraf pendengar perifer (tinnitus yang berasal dari telinga luar, telinga tengah, telinga dalam) dan sentral (tinnitus yang berasal dari sentral pendengarn otak). Contoh tinnitus bernada rendah seperti suara angin, suara AC, suara seperti telinga kemasukan air.
b.      Bila tinnitus bernada tinggi seperti suara pesawat jet, suara jangkrik, atau suara tiang listrik dipukul.
ü  Apakah bising terjadi sepanjang waktu atau hanya pada ruangan yang sangat sunyi?
§  Penurunan pendengaran
ü  Apakah hanya yang terdengar menjadi sunyi atau adakah juga gangguan dalam pemahaman dan dalam keadaan apa?
§  Adakah paparan dalam pekerjaan, militer, reaksi atau paparan bising lainnya?
§  Riwayat penggunaan obat-obatan
(aminoglikosid, eritromisin, obat anti tumor, obat tetes telinga, loop diuretic, salisilat acid, obat anti malaria)
§  Riwayat penyakit terdahulu

 


a)      Pemeriksaan fisik
§  Otoskopi:inflamasi telinga tengah,peforasi membran timpani,

§  Audiometri  atau  tes  penala
o   Tes bisik
§  Tiap telinga yang tidak di tes kita tutup,lalu bisikkan SUSU
§  Interpretasi:
a)      Tuli konduktif:hanya tendegar SS(tidak bisa mendegar suara frekuensi rendah U)
b)      Tuli sensorineural: hanya terdengar UU(tidak bisa mendengar freukensi tinggi  S)
§  Tes penala
a)      Tes batas atas & batas bawah.
§  Normal. Jika pasien dapat mendengar garpu tala pada semua frekuensi.
§  Tuli konduktif. Batas bawah naik dimana pasien tidak dapat mendengar bunyi berfrekuensi rendah.
§  Tuli sensorineural. Batas atas turun dimana pasien tidak dapat mendengar bunyi berfrekuensi tinggi.


b)      Tes Rinne.
Normal. Jika tes Rinne positif.
Tuli konduktif. Jika tes Rinne negatif.
Tuli sensorineural. Jika tes Rinne positif.
c)      Tes Weber.
Normal. Jika tidak ada lateralisasi.
Tuli konduktif. Jika pasien mendengar lebih keras pada telinga yang sakit.
Tuli sensorineural. Jika pasien mendengar lebih keras pada telinga yang sehat.

d)     Tes Schwabach.
Normal. Schwabch normal.
Tuli konduktif. Schwabach memanjang.
Tuli sensorineural. Schwabach memendek.
B.pem penunjang
§  Tes gliserin: pasien dberikan minum gliseri 1,2 ml/kgBB setelah diperisa tes kalori dan audiogram. Setelah 2 jam diperiksa kembali dan dibandingkan. Perbedaan bermakna menunjukkan adanya hidrops endolimf
§  CT scan atau MRI kepala


























II.            DD
Gejala
Penyakit meniere
Presbikusis
OMSK
Tumor N VIII
Obat ototoksik
Dizziness
+
-
-, (+ jika terjadi komplikasi)
+
+
Tinnitus
+,  tinitus nada rendah
Tinnitus nada tinggi
-
+
+  (bernada tinggi)
hearing bilateral
+
Perlahan & progressive,simetris bilateral
+
+ (unilateral)
+  (tuli sensorineural bilateral)
Nausea & vomit
+
-
-
-
-
Riwayat CSOM

-

-
+
Riwayat DM
+
+
-/+
-
-
Perforasi membrana timpani
-/+
-
+
-
-

III.            Working Diagnosis
a)      Definisi
Meniere:     Merupakan kondisi dimana terjadi peningkatan tekanan hydraulic dalam lingkungan endolymph telinga dalam, dengan etiologi idiopatik.

b)      Etiologi
  • Ketidakseimbangan metabolik, masalah hormonal, infeksi = dapat menyebabkan peningkatan tekanan endolimfe.
  • Penyakit Autoimmune (eg, lupus, rheumatoid arthritis) = dapat menyebabkan respon inflamasi pada labirin.

  • FAKTOR RESIKO :
 -Umur diatas 40 tahun
-Penyakit autoimun
-Inflamasi pada telinga tengah
-Ras kaukasian
-Stress
-Alergi
-Kebisingan
-Intake garam yang tinggi

c)       Manisfetasi klinis
I.Trias meniere:
1.       Vertigo
Gejalanya berupa seangan vertigo tak tertahankan episodic yang sering disertai mual dan/atau  muntah, yang berlangsung selama 3-24 jam dan kemudian menghilang secara perlahan.

2.       Tinnitus bisa menetap atau hilang-timbul dan semakin memburuk sebelum, setelah maupun selama serangan vertigo

3.       Kehilangan pendengaan sensorineural progresif dan fluktuatif..
II.  Secara periodik, penderita merasakan telinganya penuh atau merasakan adanya tekanan di dalam telinga.
III.Pada kebanyakan penderita, penyakit ini hanya menyerang 1 telinga dan pada 10-15% penderita, penyakit ini menyerang kedua telinga


d.patofisiologi


§  Hubunganya dengan hipertensi,serta mekanisme  vertigo(sesuai dng kunci soca)

Timbunan lipid pada pembuluh darah(karena obesitas,dm) dan  peningkatan serat kolagen  di pembuluh darah (akibat ppeningkatan usia)->dinding pembuluh darah  menjadi sempit>hipertensi->arteri auditiva  interna skleorosis pada satu sisi telinga-> perubahan konsentrasi O2 mendadak pada  auditiva interna dimana sisi yang terkena skleorosis akan memiliki konsentrasi O2 lebih rendah ->perbedaan elektro potensial antara kanan dan kiri ->vertigo>meransang saraf simpatis>pusat muntah>mual muntah

a)      Manajemen
I.Obat siptomatik(sedatif) untuk vertigo
*Diazepam
Dosis:
1. PO (Dewasa) : 2-10 mg 2-4 kali sehari atau 15-30 mg bentuk lepas lambat sekali sehari.
2. PO (anak-anak > 6 bulan) : 1-2,5 mg 3-4 kali sehari.
3. IM, IV (Dewasa) : 2-10 mg, dapat diulang dalam 3-4 jam bila perlu.
Kerja obat: Bekerja pada sistem GABA, yaitu dengan memperkuat fungsi hambatan neuron GABA
Efek samping:depresi,mengantuk

II.obat vasodilator perifer(mengurangi tekanan endolimfe)
§  Asam nikotinat
§  Ronicol
§  Hydergin
§  Praxilene:
perifer : 3 kali sehari 100-200 mg.
III.obat anti iskemia(alternatif)
§  Nitrat

b)      Komplikasi:
§  Kehilangan pendengaran yang progressive
§  Kecelakaan akibat gangguan keseimbangan

c)       Prognosis
Dubia ad bonam, dengan terapi yang baik (khususnya untuk mengontrol DM yang menjadi factor resiko) Serangan (vertigo, mual & muntah) masih dapat sering timbul

DM
Infeksi /autoimun
·   P. hidrostatik pada ujung arteri
·   ↓P. osmotic dalam kapiler
·   P. osmotic ruang ekstrakapiler
·   Jalan keluar sakus endolimfatikus terhambat
Penyerapan endolimfe dalam skala media oleh stria vaskularis terhambat
Hidrops ( pembengkakan endolimfe)
Macula pada organ otolit dan Krista pada canalis semicircularis
Gangguan vestibular
Dizziness
Merangsang saraf parasimaptis
Pusat muntah MO
mual→muntah
Perubahan vaskuler stria vaskularis(skleorosis)
Stress mekanis Koklea
Rupture m.Reissner sehingga endolimfe tercampur dengan perilimfe
Keabnormalan komposisi cairan endolimfe dan perlimfe
Gangguan pendengaran
Penurunan pendengaran
Kerusakan sel rambut
Bergerak secara random
Knal ion terbuka>depilarisasi sel rambut>plepasan neurotransmitter>sinapsis
Potensial listrik tdak teratur>n.koklearis>korteks temporalis
Tinnitus
inflamasi
Ecf kurang gula>glukoneogenesis>lipolisis>lipid akumulasi di dindg   vaskular
Usia tua>Penumpukkan serat kolagen di p.d
Skleorosis arteri auditva interna
Iskemik koklea
hipertensi


2 komentar:

  1. Terima kasih..
    Ini sangat membantu untuk tutorial saya..
    Mohon di tambah lebih banyak lagi ,, kasus - kasusnya..

    BalasHapus
  2. sama2 bee excel
    -w-...berikutnya saya akan menambah tentang2 kasus kejiwaan sesuai dengan blok sy sekarang,semoga dapat membantu dalam pencarian jati dri anda sebenarnya

    BalasHapus